Bukanlah teori, tapi perbuatanlah yang mengubah dunia- Muso
Melihat dari sudut pandang dunia hari ini ketika kita duduk di bangku perkuliahan maka label kata Mahasiswa akan menjadi suatu branding yang menarik untuk sebagian kalangan orang. Menjadi seorang mahasiswa tentu banyak hal yang perlu dipertmbangkan, kenapa? Menurut kacamata saya sebagai penulis tidak semua yang duduk dibangku kuliahan memang betul-betul memiliki niat 100% untuk kuliah tapi mereka duduk dibangku kuliahan ini berdasarkan alasan tertentu, misalnya atas desakan orang tua karena memiliki latar belakang tinggal di daerah lalu memiliki pemikiran jika anaknya tidak kuliah maka bisa jadi disebut sebagai keluarga yang kurang baik atau sebagainya. Hal-hal semacam ini membuat sebagian orang kurang mendalami kewajiban mereka dalam menjalankan peran sebagai mahasiswa.
Kuliah sekarang kini punya tugas yang cukup sederhana , yakni mengantarkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Pola yang digunakan kampus-kampus saat ini sangat mudah dibaca, jika kalian sebagai mahasiswa menginginkan nilai A cukup memenuhi presensi yang sudah ditetapkan setiap mata kuliah, rajin mengumpulkan tugas walaupun hasil contek, mengerjakan UTS dan UAS cukup memenuhi standar maka dapat dipastikan nilai anda A.
Akan tetapi cukupkah standar-standar tersebut memenuhi syarat pendidikan yang bermutu dan berkualitas?
Akankah nilai A ini menjadi sebuah perubahan bagi kehidupan anda? Atau lingkungan bahkan Negara ini?
Perlu kita renungi sebagai mahasiswa, bahwa branding mahasiswa yang kita bawa seharusnya membawa diri kita dan bahkan negara menuju pada kejayaan.
Seorang ahli pendidikan dalam buku Bangkitlah Gerakan Mahasiswa menyatakan bahwa pendidikan itu mengisyaratkan pengajaran. Pengajaran mengisyaratkan pengetahuan. Pengetahuan adalah kebenaran. Kebenaran, di manapun, kapan pun, sama saja, Maka jika pendidikan itu dimengerti secara benar, ia akan dipahami sebagai pemupuk intelek. Pemupukan intelek adalah sesuatu yang baik bagi semua manusia di masyarakat manapun. Akan tetapi apakah pendidikan sekarang telah memenuhi indikator tersebut? Ku rasa tidak. Perlu kita sesekali menengok ke belakang dimana arah pergerakan mahasiswa dulu dimana mereka memiliki ruh perjuangan untuk bebas bergerak, berpikir kritis mengubah perubahan yang ada pada negara. Nilai-nilai seperti ini perlu kita hidupkan kembali dikalangan mahasiswa, tak perlu memulai di skala yang besar, cukup kita mulai hidupkan ruh-ruh perjuangan dari diri kita sendiri dengan mengikuti kajian-kajian yang diadakan oleh himpunan mahasiswa dan lingkup Badan Eksekutif Mahasiswa dan mulai menjalankan aksi dan eksistensi mahasiswa sebenar-benarnya. Maka, kuliah bukan untuk menanamkan kesadaran atas fakta tapi cara untuk memberi tabir bagi realitas.